Tuesday, July 17, 2007

Macam - Macam Puasa Sunnah

Assalamu'alaikum wr wb,
Berikut adalah macam-macam Puasa Sunnah berdasarkan
Hadits Nabi. Mudah-mudahan kita bisa pelajari dan
amalkan untuk kemudian kita sebarkan bagi yang lain.

Wassalam

Macam - Macam Puasa Sunnah

Oleh : Dadan Rusmawan

Sebulan penuh Umat Islam menjalankan ibadah puasa di
bulan Ramadhan lalu, dan hari yang fitri ( 1 Syawal
1427 Hijriah) pun telah kita lalui. Apalagi kita masih
berada di bulan Syawal. Bahkan Rasulullah SAW pernah
bersabda : "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan kemudian
meneruskannya dengan 6 hari pada bulan Syawal, maka
seolah-olah dia berpuasa sepanjang hidupnya."
(Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi,
an-Nisaa'i dan Ibn Maajah).

Berpuasa 6 hari pada bulan Syawal setelah puasa wajib
di bulan Ramadhan adalah merupakan puasa Sunnah
Mustahabbah, bukan wajib. Namun puasa ini sangat
disarankan kepada umat Muslim, karena kebaikan yang
banyak yang ada padanya dan pahalanya yang amat besar.
Barangsiapa berpuasa 6 hari pada bulan Syawwal
(setelah berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan)
akan dicatat baginya pahala seperti dia telah berpuasa
selama satu tahun penuh, sebagaimana diriwayatkan
dalam hadits sahih.

Puasa tersebut menurut Imam Ahmad dapat dilakukan
berturut-turut atau tidak berturut-turut dan tidak ada
kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan menurut golongan Hanafi dan golongan
Syafi'i, lebih utama melakukannya secara
berturut-turut, yaitu setelah hari raya.

Puasa tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) bagi selain orang
yang melaksanakan Haji. Dari Abu Qatadah ra bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Puasa hari Arafah dapat
menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun
yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang."
(HR Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

Dari Hafshah ra, dia berkata, "Ada empat hal yang
tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw, yaitu puasa
Asyura, puasa sepertiga bulan (yakni bulan
Dzulhijjah), puasa tiga hari dari tiap bulan, dan
salat dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan
Nasa'i).

Dari Uqbah bin Amir ra bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Hari Arafah, hari Kurban dan hari-hari Tasyriq adalah
hari raya umat Islam dan hari-hari tersebut adalah
hari-hari makan dan minum." HR Khamsah (lima imam
hadis) kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sahih oleh
Tirmidzi.

Dari Ummu Fadhal, dia berkata, "Mereka merasa bimbang
mengenai puasa Nabi saw di Arafah, lalu Nabi saw saya
kirimi susu. Kemudian Nabi saw meminumnya, sedang
ketika itu beliau berkhotbah di depan umat manusia di
Arafah." (HR Bukhari dan Muslim).

Puasa Bulan Muharram dan Sangat Dianjurkan pada
Tanggal 9 dan 10 (Tasu'a dan 'Asyura). Dari Abu
Hurairah ra dia berkata, "Rasulullah saw ditanya,
'Salat apa yang lebih utama setelah salat fardhu?'
Nabi menjawab, 'Salat di tengah malam'. Mereka
bertanya lagi, 'Puasa apa yang lebih utama setelah
puasa Ramadhan?' Nabi menjawab, 'Puasa pada bulan
Allah yang kamu namakan Muharrom'." (HR Ahmad, Muslim,
dan Abu Daud).

Dari Muawiyah bin Abu Sufyan ra, dia berkata, aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Hari ini adalah
hari 'Asyura dan kamu tidak diwajibkan berpuasa
padanya. Sekarang, saya berpuasa, maka siapa yang mau,
silahkan puasa dan siapa yang tidak mau, maka silahkan
berbuka." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Aisyah ra, dia berkata, "Hari 'Asyura' adalah
hari yang dipuasakan oleh orang-orang Quraisy di masa
jahiliyah, Rasulullah juga biasa mempuasakannya. Dan
tatkala datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari
itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.
Maka, tatkala diwajibkan puasa Ramadhan beliau
bersabda, 'Siapa yang ingin berpuasa, hendaklah ia
berpuasa dan siapa yang ingin meninggalkannya,
hendaklah ia berbuka'." (Muttafaq alaihi).

Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, "Nabi saw datang ke
Madinah lalu beliau melihat orang-orang Yahudi
berpuasa pada hari 'Asyura', maka Nabi bertanya, 'Ada
apa ini?' Mereka menjawab, hari 'Asyura' itu hari
baik, hari Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa saw dan
Bani Israel dari musuh mereka sehingga Musa as
berpuasa pada hari itu. Kemudian, Nabi saw bersabda,
'Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu', lalu
Nabi saw berpuasa pada hari itu dan menganjurkan orang
agar berpuasa pada hari itu. " (Muttafaq alaihi).

Dari Abu Musa al-Asy'ari ra, dia berkata, "Hari
'Asyura' itu diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka
menjadikan sebagai hari raya. Maka, Rasulullah saw
bersabda,"Berpuasalah pada hari itu." (Muttafaq
alaihi).

Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, "Tatkala Rasulullah
saw berpuasa pada hari 'Asyura' dan memerintahkan
orang-orang agar berpuasa pada hari itu, mereka
berkata, "Ya Rasulullah, ia adalah hari yang
diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani," maka Nabi
saw bersabda, "Jika datang tahun depan, insya Allah
kami berpuasa pada hari kesembilan (dari bulan
Muharrom)." Ibnu Abbas ra berkata, "Maka belum lagi
datang tahun depan, Rasulullah saw sudah wafat." (HR
Muslim dan Abu Daud).

Para ulama menyebutkan bahwa puasa Asyura' itu ada
tiga tingkat: tingkat pertama, berpuasa selama tiga
hari yaitu hari kesembilan, kesepuluh dan kesebelas.
Tingkat kedua, berpuasa pada hari kesembilan dan
kesepuluh. Tingkat ketiga, berpuasa hanya pada hari
kesepuluh saja.

Berpuasa pada Sebagian Besar Bulan Sya'ban. Dari
Aisyah ra berkata, "Saya tidak melihat Rasulullah saw
melakukan puasa dalam waktu sebulan penuh, kecuali
pada bulan Ramadhan dan tidak satu bulan pun yang Nabi
saw banyak melakukan puasa di dalamnya daripada bulan
Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Usamah bin Zaid ra berkata, Aku berkata, "Ya
Rasulullah saw , tidak satu bulan yang Anda banyak
melakukan puasa daripada bulan Sya'ban !" Nabi
menjawab: "Bulan itu sering dilupakan orang, karena
letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan
itulah amal-amal manusia diangkat (dilaporkan) kepada
Tuhan Rabbul 'Alamin. Maka, saya ingin amal saya
dibawa naik selagi saya dalam berpuasa." (HR Nasa'i
dan dinyatakan sahih oleh Ibnu Khuzaimah).

Berpuasa pada Hari Senin dan Kamis

Hal ini berdasarkan pada hadis Abu Hurairah ra, bahwa
Nabi saw lebih sering berpuasa pada hari Senin dan
Kamis, lalu orang-orang bertanya kepadanya mengenai
sebab puasa tersebut, lalu Nabi saw menjawab,
"Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada
setiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni
setiap muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka
Allah berfirman, "Tangguhkanlah kedua orang (yang
bermusuhan ) itu!" (HR Ahmad dengan sanad yang sahih).

Dalam sahih Muslim diriwayatkan bahwa Nabi saw ditanya
orang mengenai berpuasa pada hari Senin, maka beliau
bersabda, "Itu hari kelahiranku dan pada hari itu pula
wahyu diturunkan kepadaku." (HR Muslim).

Berpuasa Tiga Hari Setiap Bulan

Dari Abu Dzarr al-Ghiffari ra berkata, "Kami
diperintah Rasulullah saw untuk melakukan puasa tiga
hari dari setiap bulan, yaitu hari-hari terang bulan,
yakni tanggal 13, 14 dan 15, sembari Rasul saw
bersabda, 'Puasa tersebut seperti puasa setahun
(sepanjang masa)'." (HR Nasa'i dan dishahihkan oleh
Ibnu Hibban).

Berpuasa Selang-seling (Seperti Puasa Daud)

Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah saw telah
bersabda, "Puasa yang paling disukai Allah adalah
puasa Daud dan salat yang paling disukai Allah adalah
salat Daud. Ia tidur seperdua (separuh) malam, bangun
sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa
satu hari lalu berbuka satu hari."

Referensi:

Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq
Tamamul Minnah, Muhammad Nashirudddin al-Albani.

***

Selain itu, Tidak boleh bagi wanita untuk berpuasa
sunat jika suaminya hadir (tidak musafir) kecuali
dengan seizinnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Radhiallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Artinya : Tidak halal bagi seorang wanita unruk
berpuasa saat suminya bersamanya kecuali dengan
seizinnya" dalam riwayat lain disebutkan : "kecuali
puasa Ramadhan"

Adapun jika sang suami memperkenankannya untuk
berpuasa sunat, atau suaminya sedang tidak hadir
(bepergian), atau wanita itu tidak bersuami, maka
dibolehkan baginya menjalankan puasa sunat, terutama
pada hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunat
yaitu : Puasa hari Senin dan Kamis, puasa tiga hari
dalam setiap bulan, puasa enam hari di bulan Syawal,
puasa pada sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dan di
hari 'Arafah, puasa 'Asyura serta puasa sehari sebelum
atau setelahnya.

Waktu haram puasa adalah waktu di mana umat Islam
dilarang berpuasa. Hikmahnya adalah ketika semua orang
bergembira, seseorang itu perlu turut bersama
merayakannya. Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri (1
Syawal ), berpuasa pada Hari Raya Idul Adha (10
Dzulhijjah)
Berpuasa pada hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13
Dzulhijjah)

Selain hari-hari tersebut, ada pula waktu dimana umat
Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, yaitu ketika
ada kerabat atau teman yang sedang mengadakan pesta
syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini
bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak
menyukai jika seseorang hanya memikirkan kehidupan
akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga
hubungan dengan kerabat atau masyarakat) ditinggalkan.

Puasa juga bagus untuk kesehatan, sebagaimana janji
Allah SWT diberikan kepada orang yang berpuasa
ditegaskan dengan sabda Nabi Muhammad saw yang
diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim:
''Berpuasalah maka anda akan sehat.'' Dengan berpuasa
akan sehat jasmani, rohani dan hubungan sosial.

Manfaat puasa bagi tubuh, tidak seorang pun ahli medis
baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat
puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul
''Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam'' oleh Dr Mahmud
Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat
berguna bagi kesehatan. Antara lain: Pertama, Puasa
memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk
mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori
kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya.
Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah
keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah
menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk
beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun
lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung
untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.

Kedua, Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat
pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras
sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama
beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi
kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang
ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan
makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa
dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel
usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen,
protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan,
dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak
sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi
ibadah. ***
http://www.cybermq.com/index.php?artikel/detail/6/303/artikel-303.html

Monday, July 09, 2007

Perhiasan Diri

Perhiasan Diri

Ada 8 hal yang bisa menjadi perhiasan diri seperti yang dikatakan oleh Abu
Bakar Ash-shiddiq, yaitu:

1. Memelihara diri dari meminta-minta merupakan perhiasan dari kefakiran
2. Bersyukur kepada Allah merupakan perhiasan dari suatu kenikmatan
3. Sabar adalah perhiasan bagi yang tertimpa musibah
4. Tawadhu' adalah perhiasan bagi suatu keturunan
5. Hilm (tidak cepat marah) adalah perhiasan bagi yang memiliki ilmu
6. Merasa hina adalah suatu perhiasan bagi seorang pelajar
7. Tidak menyebut-nyebut pemberian yang sudah diberikan merupakan suatu
perhiasan bagi lisan
8. Khusu' adalah perhiasan bagi sholat.

DOA-DOA DI DALAM AL-QUR'AN

DOA-DOA DI DALAM AL-QUR'AN
sumber>> http://Allah-Semata.com

Ada banyak doa-doa di dalam al-Qur'an. Sebagian adalah doa yang
diucapkan oleh para Nabi dan orang-orang saleh, sebagiannya lagi
adalah doa yang memang sengaja diajarkan Allah kepada manusia.

Di bawah ini Penulis himpunkan sebagian dari doa-doa yang terdapat di
dalam al-Qur'an tersebut. Doa-doa ini dapat kita gunakan saat meminta
kepada Allah baik di dalam shalat maupun di luar shalat.

Juga tidak tertutup kemungkinan bahwa kita terinspirasi untuk
merangkai kalimat doa kita sendiri setelah membaca contoh-contoh doa
di dalam al-Qur'an.

- Doa Nabi Ibrahim ketika menaikkan pondasi Baitullah bersama Nabi
Ismail memohon keislaman dan diterimanya taubat

"Wahai Pemelihara kami, jadikanlah kami tunduk patuh kepada Engkau,
dan dari keturunan kami, umat yang muslim kepada Engkau; dan
perlihatkanlah kepada kami peribadatan kami, dan terimalah taubat
kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Menerima Taubat, Yang Pengasih."
(Q.S. 2:128)


- Doa memohon kebaikan di dunia dan di akhirat, serta perlindungan
dari siksa neraka

"Wahai Pemelihara kami, berilah kami di dunia, yang baik, dan berilah
kami yang baik di akhirat, dan lindungilah kami dari azab Neraka."
(Q.S. 2:201)

Di atas adalah contoh doa orang yang selesai melakukan ibadah haji.
Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat ini adalah lebih baik bila
dibandingkan dengan doa orang yang hanya meminta untuk dunia saja.
Lihat al-Qur'an 2:200.


- Doa Thalut dan tentaranya memohon kesabaran, keteguhan, dan
pertolongan ketika menghadapi Jalut dan tentaranya

"Wahai Pemelihara kami, tuangkanlah kepada kami kesabaran, dan
teguhkanlah kaki kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang tidak
percaya." (Q.S. 2:250)

Thalut adalah seorang raja yang dibangkitkan Allah di kalangan Bani
Israil. Pada kisah peperangan di atas akhirnya Jalut dibunuh oleh
Nabi Daud. Kisah selengkapnya dapat dibaca di al-Qur'an 2:246-251.


- Doa memohon disingkirkan beban dan diberikan keampunan serta pertolongan

"Wahai Pemelihara kami, janganlah Engkau mempertanggungjawabkan kami
jika kami lupa, atau membuat kesesatan. Wahai Pemelihara kami,
janganlah Engkau membebankan kami sebagaimana Engkau telah membebankan
orang-orang yang sebelum kami. Wahai Pemelihara kami, janganlah Engkau
membebankan kami melebihi apa yang kami ada kekuatan untuk memikul,
dan maafkanlah kami, dan ampunilah kami, dan kasihanilah kami; Engkau
Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang tidak percaya."
(Q.S. 2:286)


- Doa memohon supaya hati ditetapkan dalam petunjuk

"Wahai Pemelihara kami, janganlah menyimpangkan hati kami setelah
Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi
Engkau; sesungguhnya Engkaulah Yang Pemberi." (Q.S. 3:8)


- Doa nabi dan orang-orang yang berjuang bersama beliau memohon
ampunan, keteguhan, dan pertolongan terhadap kaum kafir

"Wahai Pemelihara kami, ampunilah kami atas kesalahan-kesalahan kami,
dan atas apa yang berlebihan (mubazir) dalam urusan kami, dan
teguhkanlah kaki kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang tidak
percaya." (Q.S. 3:147)


- Doa memohon pengampunan dan dilepaskan dari kejahatan diri

"Wahai Pemelihara kami, ampunilah kami atas kesalahan-kesalahan kami,
dan lepaskanlah kami dari kejahatan-kejahatan kami, dan matikanlah
kami berserta orang-orang yang taat." (Q.S. 3:193)


- Doa Nabi Isa memohon diberi rezeki

"Ya Allah, Pemelihara kami, ... berilah rezeki untuk kami; Engkau yang
terbaik dari pemberi-pemberi rezeki." (Q.S. 5:114)


- Doa para ahli sihir Fir'aun memohon kesabaran setelah menyatakan
diri menjadi muslim

"Wahai Pemelihara kami, tuangkanlah kepada kami kesabaran dan
matikanlah kami dalam kemusliman." (Q.S. 7:126)

Kemusliman para ahli sihir tersebut terjadi setelah Nabi Musa
menaklukkan tipu daya sihir mereka. Fir'aun sangat marah dengan
pembelotan para ahli sihirnya, dan mengancam akan memotong tangan dan
kaki mereka serta menyalib mereka.


- Doa Nabi Musa memohon kebinasaan dan kesesatan bagi Fir'aun

"Pemelihara kami, biarkanlah mereka sesat dari jalan Engkau.
Pemelihara kami, hapuskanlah harta-harta mereka, dan keraskanlah hati
mereka supaya mereka tidak percaya, sehingga mereka melihat azab yang
pedih." (Q.S. 10:88)

Nabi Musa dikenal sebagai seorang nabi bertemperamen keras. Ketika
telah nyata keingkaran dan makar Fir'aun maka Nabi Musa meminta kepada
Allah agar hati Fir'aun dibiarkan keras dalam kesesatan dan hartanya
dilenyapkan.

Nabi Musa tidak ditegur karena doa beliau yang 'ekstrim' ini. Allah
mengabulkan doa Nabi Musa, dan memerintahkannya berlaku lurus.


- Doa Nabi Ibrahim memohon keamanan negeri dan dijauhkannya keturunan
dari menyembah berhala

"Wahai Pemeliharaku, buatkanlah negeri ini aman, dan jauhkanlah aku
dan anak-anakku dari menyembah patung-patung." (Q.S. 14:35)


- Doa Nabi Ibrahim memohon kecenderungan hati manusia kepada keturunan
beliau dan rezeki berupa buah-buahan

"Wahai Pemelihara kami ... buatkanlah hati manusia berkeinginan
padanya, dan berilah rezeki mereka dengan buah-buahan supaya mereka
berterima kasih." (Q.S. 14:37)


- Doa Nabi Ibrahim memohon agar dirinya dan keturunannya digolongkan
sebagai orang-orang yang shalat

"Wahai Pemeliharaku, jadikanlah aku seorang yang melakukan shalat, dan
dari keturunanku. Wahai Pemelihara kami, dan terimalah doaku." (Q.S.
14:40)


- Doa memohon kasih sayang Allah untuk kedua orang tua

"Wahai Pemeliharaku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara
aku ketika aku kecil." (Q.S. 17:24)


- Doa ketika berjaga pada sebagian malam sebagai suatu amal tambahan

"Wahai Pemeliharaku, masukkanlah aku dengan masuk yang benar, dan
keluarkanlah aku dengan keluar yang benar; dan buatkanlah bagiku kuasa
dari sisi Engkau untuk menolongku." (Q.S. 17:80)

Pada doa di atas yang dimaksud dengan "masuk" adalah dikuburkan masuk
ke dalam bumi ketika mati, dan yang dimaksud dengan "keluar" adalah
dikeluarkan dari bumi pada Hari Berbangkit. Lihat al-Qur'an 71:17-18.


- Doa Nabi Zakaria memohon keturunan

"Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya tulang-tulang di dalamku telah
menjadi lemah dan kepalaku bernyala-nyala dengan uban. Dan dalam doa
kepada Engkau, wahai Pemeliharaku, aku tidak pernah sengsara. Dan aku
takut akan keluargaku setelah peninggalanku; dan istriku mandul. Maka
berilah aku, dari sisi Engkau, seorang wali (waris), yang akan menjadi
warisku, dan yang menjadi waris keluarga Ya'kub; dan jadikanlah dia,
wahai Pemeliharaku, sangat memuaskan hati." (Q.S. 19:4-6)

Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dan mengaruniakan kepadanya seorang
anak lelaki yang suci dan bertakwa yaitu Nabi Yahya.


- Doa Nabi Musa memohon kelapangan dada, kemudahan urusan, dan
kefasihan lisan ketika akan mendakwahi Fir'aun

"Wahai Pemeliharaku, lapangkanlah dadaku. Dan mudahkanlah untukku
urusanku. Dan lepaskanlah ikatan pada lisanku, supaya mereka memahami
ucapanku." (Q.S. 20:25-28)


- Doa memohon ditambah pengetahuan

"Wahai Pemeliharaku, tambahkanlah aku dalam pengetahuan." (Q.S. 20:114)


- Doa memohon diberikan penyejuk mata (kegembiraan) dari istri dan
keturunan

"Wahai Pemelihara kami, berilah kami kegembiraan dari istri-istri
kami, dan keturunan kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa." (Q.S. 25:74)


- Doa Nabi Ibrahim memohon putusan, buah tutur yang baik, dan Taman
(jannah) Kebahagiaan

"Wahai Pemeliharaku, berilah aku putusan, dan satukanlah aku dengan
orang-orang yang salih. Dan jadikanlah aku lisan yang benar bagi
orang-orang yang akhir. Jadikanlah aku termasuk pewaris-pewaris Taman
Kebahagiaan." (Q.S. 26:83-85)


- Doa Nabi Sulaiman memohon dijadikan orang yang berterima kasih dan
dimasukkan di kalangan hamba yang salih

"Wahai Pemeliharaku, sediakanlah aku supaya aku berterima kasih atas
rahmat Engkau, yang dengannya Engkau memberi aku nikmat, dan bapakku,
dan ibuku; dan supaya aku melakukan perbuatan baik yang sangat
memuaskan hati Engkau, dan masukkanlah aku, dengan rahmat Engkau, di
kalangan hamba-hamba Engkau yang salih." (Q.S. 27:19)


- Doa Nabi Sulaiman memohon ampunan dan kerajaan

"Wahai Pemeliharaku, ampunilah aku, dan berilah aku sebuah kerajaan
seperti yang tidak dijatuhkan kepada barang siapa sesudah aku;
sesungguhnya Engkaulah Yang Pemberi." (Q.S. 38:35)


- Doa memohon ampunan dan dihindarkan dari rasa dendam terhadap sesama
mukmin

"Wahai Pemelihara kami, ampunilah kami, dan saudara-saudara kami yang
mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau meletakkan di
dalam hati kami suatu perasaan dendam terhadap orang-orang yang
percaya. Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya Engkau Lembut, Pengasih."
(Q.S. 59:10)


- Doa istri Fir'aun memohon dibangunkan sebuah rumah di Taman (jannah)
dan diselamatkan dari Fir'aun

"Wahai Pemeliharaku, bangunlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah di
Taman, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan amalannya, dan Engkau
selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (Q.S. 66:11)


- Doa Nabi Nuh memohon pengampunan untuk diri dan kedua orang tua,
serta orang-orang yang beriman

"Wahai Pemeliharaku, ampunilah aku, dan ibu bapakku, dan barang siapa
yang masuk ke rumahku sebagai seorang mukmin, dan orang-orang mukmin
lelaki, dan orang-orang mukmin perempuan; dan janganlah Engkau
menambahkan bagi orang-orang yang zalim, kecuali kebinasaan!" (Q.S. 71:28)

Sebagai catatan, tidak boleh memohonkan ampunan untuk orang tua kita
apabila telah jelas bahwa beliau mempersekutukan Allah.

"Tidak patut bagi Nabi, dan orang-orang yang percaya, meminta ampun
bagi orang-orang yang menyekutukan, walaupun mereka sanak saudara yang
dekat, setelah menjadi jelas bagi mereka bahwa mereka itu akan menjadi
orang-orang Jahim." (Q.S. 9:113)


- Doa memohon perlindungan, khususnya dari kejahatan yang berkaitan
dengan sihir/santet.

"Aku berlindung pada Pemelihara waktu subuh. Dari kejahatan apa yang
Dia cipta. Dari kejahatan kegelapan apabila ia gelap. Dari kejahatan
orang (perempuan) yang meniup pada ikatan. Dari kejahatan pendengki
apabila dia dengki." (Q.S. 113:1-5)


- Doa memohon perlindungan dari bisikan syaitan

"Aku berlindung pada Pemelihara manusia. Raja manusia. Tuhan
manusia. Dari kejahatan pembisik yang bersembunyi. Yang membisikkan
di dalam dada manusia. Dari jin dan manusia." (Q.S. 114:1-6)

Kiat Cara Berpakaian

Dikutp dari milis DT

Kiat Cara Berpakaian

Setelah sarapan pagi, bersiap diri untuk berang­kat kerja, maka anda
akan mengenakan pakaian sesuai dengan sifat pekerjaannya. Adab
berpakaian adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya pakaian yang dikenakan bersih, longgar (tidak ketat),
tidak tembus pandang dan menutup aurat.

2. Pakaian laki-laki hendaknya tidak terlalu pan­jang sampai menutupi
dua mata kaki yang melambangkan kesombongan. Rasulullah mencela
pakaian yang menyimbolkan kesom­bongan itu.

3. Pakaian perempuan muslimah panjangnya sam­pai menutupi dua telapak
kaki, kerudung­nya menutupi kepala, leher dan dada.

4. lelaki muslim tidak mengenakan pakaian yang diharamkan, seperti
sutera dan emas. Rasulullah ber­sabda:

Sesungguhnya dua benda ini (emas dan sutera) haram atas lelaki
ummatku. (H.R.Abu Daud)

5. Lelaki tidak berpakaian dengan pakaian pe­rempuan dan sebaliknya.
Rasulullah bersabda:

Allah melaknati lelaki yang memakai pakaian perem­puan, dan perempuan
yang memakai pakaian laki-laki. (H.R. Bukhari)

6. Disunatkan memakai pakaian dimulai dari sebelah kanan. Khusus
untuk pakaian baru di­sunatkan membaca doa:
Allahumma laka al hamdu anta kasautani hi. As `aluka khairahu wa
khaira ma suni `a lahu, wa a'u dzu bika min syarrihi wa syarri ma
suni`a lahu

Artinya: Ya Allah bagi Mu segala puji, Engkau telah me­makaikan
pakaian ini kepadaku. Aku mohon kepada Mu kebaikannya dan kebaikan
akibatnya. Aku berlindung pula kepada Mu dari kejahatannya dan
kejahatan akibatnya. (HR. Abu Daud dan Turmuzi)

7.Tidak memakai pakaian yang bertambal atau yang lusuh, karena
menurut Rasulullah, Allah senang melihat jejak nikmat Nya pada hamba
Nya, (HR. Bukhari) dan mengenakan pakaian yang pantas merupakan
wujud dari syukur nikmat.

8. Tidak mengenakan pakaian mewah yang mengindikasikan kesombongan.

9. Mengutamakan pakaian yang berwarna putih, karena Rasulullah juga
menyukai warna itu.

10. Berpakaian rapi dan indah disesuaikan dengan tempat, tanpa
berlebihan dan tidak dipaksakan.

Tuesday, January 09, 2007

Bekam

Sebagian orang masih asing dengan istilah bekam. Padahal pengobatan alternative ini sudah diterapkan dan terbukti bermanfaat semenjak zaman para Nabi. Seperti apa sebenarnya terapi bekam, bagaimana metodenya dan benarkah bisa menyembuhkan?

Bagi yang belum pernah mencoba, terapi bekam memang terlihat irasional, mengada-ngada bahkan terkesan kuno, dibandingkan dengan pengobatan medis modern. Perlatan yang digunakan hanya berupa kop atau tabung, pipa penghisap, pisau bedah atau silet. Setelah titik simpul syaraf penyebab penyakit di tentukan, proses bekampun berlangsung. Tak perlu waktu lama dan Anda dijanjikan kesebuhan sesuai dengan keluhan. Benarkah demikian?

Sudah Ada Semenjak Zaman Para Nabi
Pengobatan dengan bekam sudah digunakan semenjak zaman Nabi. Terbukti dengan adanya hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yaitu minuman madu, sayatan alat bekam dan kay(pembakaran) dengaan api, dan sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.” Sabda yang lain “Sungguh, pengobatan paling utama yang kalian gunakan adalah bekam,”(Hadits Shohih). Pengobatan ini memang berasal dari Timur Tengah. Bekam sendiri merupakan terjemahan dari hijamah, dari kata kata al-hajmu yang berarti membekam.

Dalam perkembanganya, bekam tidak hanya terkenal di Timur Tengah namun menyebar ke daratan Eropa dan Asia seperti Cina dan Indonesia. Masyarakat Cina mengenal bekam sebagai terapi kop, sedangkan warga Eropa menyebutnya terapi cupping. Banyak penelitian bekam dilakukan oleh ilmuwan negara barat. Seperti penelitian Kohler D (1990) yang dituangkan dalam buku berjudul, The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam). Sedangkan Thomas W. Anderson (1985) juga mempublikasikan penelitian bekam dalam bentuk buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method atau 100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan Bekam.

Harus Serba Steril
Di Indonesia terapi bekam memang belum banyak diteliti kebenaran manfaatnya. Namun berdasarkan pengalaman praktek Abu Fabby, sudah banyak pasien bisa disembuhkan. seperti sakit kepala, pusing-pusing, sakit pinggang, sakit punggung dan sakit berat lainnya. Menurut Abu, pasien bisa sebuh karena dilakukan bekam pada titik-titik saraf terkait dengan penyakit yang dikeluhkan pasien. Caranya, titik yang akan dibekam diolesi dengan alcohol 75% agar steril, proses berikutnya dibekam hingga kulit terlihat tertarik dan berwarna kemerahan.

Selanjutnya permukaan kulit (epidermis) disayat dengan pisau bedah atau silet steril sehingga akan keluar darah kotor. Setelah darah keluar disedot lagi dengan bekam hingga keluar getah bening. Getah bening ini yang berfungsi menutup lapisan yang tersayat. “Asal dilakukan dengan benar dan steril bekam tidak berbahaya karena yang tersayat hanya lapisan kulit luar, tidak sampai ke dalam lapisan daging. Biasanya 3 hari luka sudah sembuh dan mengering,” papar Abu Fabby. Melakukan bekam harus serba steril, steril hatinya dalam arti iklas dalam melakukanya, jika memungkinkan sebaiknya dilakukan sambil berpuasa baik pasien maupun yang mengobati, meminta kesembuha dari-Nya. Alat yang digunakan juga harus steril, seperti gelas bekam, penyedot udara, pisau/silet dan kantung tangan. Alat seperti silet dan kantung tangan harus sekali pakai langsung dibuang.
Walaupun tidak berbahaya, bekam tidak dianjurkan untuk penderita diabetes, pasien yang fisiknya lemah, penderita infeksi kulit merata, kanker darah, sedang hamil dan rentan keguguran kandungan, hepatitis A dan B, penderita anemia serta pasien yang sedang menjalani cuci darah. Jika dilakukan bekam pada golongan ini, dimungkinkan akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

Prinsip Kerja dan Manfaat Bekam
Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih (Dosen Tamu di Universitas Chichago, peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir mengemukakan sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada tritik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur. Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah.
Manfaat bekam juga dibenarkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Di majalah Al-Ahrom, Ahmad berujar, “Unsur besi yang terdapat dalam darah manusia kadaranya berbeda-beda. Bisa berupa unsur panas yang dapat menyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap virus. Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi, raksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya rendah dalam darah. Risetnya juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis. Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr.Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.
Dalam pengantar buku berjudul Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis, Dr.Wadda,Amani Umar, memberikan penjelasan berbeda tentang cara kerja bekam. Menurutnya, di bawah kulit dan otot terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman biasanya dilakukan pada permukaan kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) jaringan ini akan “rusak”. Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan ikut serta keluar beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradiknin dan zat-zat berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksai pada otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Anda berniat mencobanya?